Jenis Jenis Paragraf

Untuk menulis sesuatu yang menarik perlulah pikirkan. Untuk itu, pertama kita harus tahu apa itu paragraf. Paragraf merupakan sekelompok kalimat yang mengandung beberapa informasi yang relevan tentang suatu ide. Paragraf yang baik biasanya terpusat pada satu topik kalimat. Ketika kita mempunyai petunjuk untuk mulai menulis, kita dapat menyelesaikan paragraf tersebut dengan sukses. Sebuah kalimat topik akan membantu kita untuk memilih informasi yang relevan.Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai Paragraf bisa anda lihat disini

Pada dasarnya paragraf terdiri dari 3 bagian, yaitu perkenalan, isi, dan kesimpulan. Pada bagian perkenalan, sebuah paragraf akan secara langsung memaparkan sesuatu yang menjadi tema atau topik paragraf tersebut. Dalam bagian ini masalah belum sepenuhnya dipaparkan. Biasanya hanya secara global saja sebuah masalah itu diperkenalkan. Kemudian pada bagian isi, tema paragraf tersebut mulai memunculkan masalah utamanya, yang tadinya global kemudian mulai mengerucut. Ide pokoknya mulai menampakkan klimaksnya. Dan yang terakhir merupakan bagian kesimpulan. Bagian berisi suatu pemecahan dari masalah yang telah dipaparkan pada bagian isi tadi. Di bagian ini pula diberikan suatu kesimpulan tentang paparan yang sudah tertulis di atas.

Lalu apa saja jenis-jenis paragraf? Pada dasarnya, paragraf dibagi menjadi 5, diantaranya Narasi, Deskripsi , Eksposisi, Argumentasi, dan Persuasi.

Tetapi, dari setiap jenis paragraf, akan terbagi lagi karena adanya perpaduan atau campuran. Mari kita kupas satu persatu.




jenis-jenis paragraf
1. NARASI

Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman nmanusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29). 

Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang telah terjadi (Keraf, 2000:136). Dari dua pengertian yang diungkapkan oleh Atarsemi dan Keraf. Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses yang terjadi tentang pengalaman atau peristiwa manusia dan dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. 

Narasi adalah suatu karangan yang biasanya dihubung0hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi adalah karangan kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan (Rusyana, 1982:2). Dari pendapat- pendapat di atas, dapat diketahui ada beberapa halyang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi:

1.) berbentuk cerita atau kisahan, 
2.) menonjolkan pelaku, 
3.) menurut perkembangan dari waktu ke waktu,
4.) disusun secara sistematis. 

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Langkah menyusun narasi (fiksi): Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

Ciri-ciri Karangan Narasi 

Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi sebagai berikut:
    • Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
    • Dirangkai dalam urutan waktu.
    • Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
    • Ada konfiks. 
    • Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
    • Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. 
    • Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
    • Memiliki nilai estetika. 
    • Menekankan susunan secara kronologis.

    Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu: 
    Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan, 
    memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.



     Langkah-langkah menulis karangan narasi 
    • Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
    • Tetapkan sasaran pembaca kita
    • Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
    • Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
    • Rincian peristia-peristiwa uatama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita
    • Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

      Jenis-jenis Karangan Narasi 

      Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis) 

      Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atay sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif. 





      Narasi Sugestif 

      Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.



      2. DESKRIPSI 

      Pengertian Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan. Contoh : keadaan banjir, suasana di pasar 

      Ciri-ciri Paragraf Deskripsi

      Paragraf deskripsi mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu bertujuan untuk melukiskan suatu objek.Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. 


      3.EKSPOSISI 

       Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

      Contoh:
      Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.


      Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
      • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
      • Peranan majalah dinding di sekolah -Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
      Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.


      Langkah menyusun eksposisi:
        • Menentukan topik/ tema
        • Menetapkan tujuan
        • Mengumpulkan data dari berbagai sumber
        • Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
        • Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.



        4. ARGUMENTASI 

        Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.



        Langkah menyusun argumentasi:
          Menentukan topik/ tema
          Menetapkan tujuan
          Mengumpulkan data dari berbagai sumber
          Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
          Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi



           5. PERSUASI

          Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya. Lazimnya berbentuk prosa. 
          Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan tidak pada NARKOBA, Hemat energi demi generasi mendatang, Hutan sahabat kita, Hidup sehat tanpa rokok, Membaca memperluas cakrawala.
          Persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara (bentuk lisan, misalnya pidato) atau oelh penulis (bentuk tulisan, cetakan,elektronik) pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. 
          Syarat-syarat
            • Watak dan kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan pendapatnya itu kepada orang lain.
            • Kemampuan pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan mendukung keputusan yang diambilnya.
            • Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.

              Ciri-ciri persuasi
                • Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
                • Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
                • Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara. pembicara/penulis dan yang diajak berbicara/pembaca.
                • Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
                • Harus ada fakta dan data secukupnya.
                  Yang tergolong ke dalam persuasi
                  • Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-tempat terbuka.
                  • Bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran.
                  • Bentuk elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet

                    Langkah menyusun persuasi:
                      • Menentukan topik/ tema
                      • Merumuskan tujuan
                      • Mengumpulkan data dari berbagai sumber
                      • Menyusun kerangka karangan
                      • Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

                        Ditinjau dari segi medan pemakaiannya, karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu:
                          • Persuasi politik
                          • Persuasi pendidikan
                          • Persuasi advertensi
                          • Persuasi propaganda
                          Demikian artikel mengenai Jenis Paragraf. Semoga Bermanfaat.
                          0 Komentar untuk "Jenis Jenis Paragraf"

                           
                          Copyright © 2014 Fantastic - All Rights Reserved
                          Template By. Catatan Info