Dinosaurus itu sebenarnya ada gak ya ? Ada yang percaya dengan keberadaanya,
namun tidak sedikit yang meragukan keberadaan dinosaurus tersebut. Nah, untuk
itu pada kesempatan kali ini Kumpulan Sejarah akan mengajak
Sobat semua untuk Menelusuri Sejarah Dinosaurus dan
Kepunahannya berdasarkan teori-teori ilmiah yang telah dilakukan oleh para
peneliti di dunia. Berikut informasi selengkapnya.
Dinosaurus muncul pertama kali sekitar 225 juta
tahun yang lalu pada Zaman Trias. Binatang ini terus hidup sampai Zaman Jura dan
berkembang menjadi raksasa pada Zaman Kapur. Sekitar 65 juta tahun yang lalu,
pada akhir Zaman Kapur, dinosaurus lenyap dari muka bumi.
Unenlagia comahuensis (Novas,
1997)
Sekarang ini setiap orang sudah mendengar
mengenai dinosaurus. Dari anak-anak sampai orang dewasa telah melihat gambar
mereka dan banyak orang mengira dinosaurus-dinosaurus itu telah punah 65 juta
tahun sebelum manusia ada di bumi. Pandangan mengenai dinosaurus ini sangat
berhubungan erat dengan teori evolusi.
Para penganut paham evolusi mengatakan bahwa
dinosaurus pernah hidup di bumi ini antara 65 sampai 230 juta tahun yang lalu.
Dinosaurus ditemukan hanya di 3 kolom geologis yaitu : Triassic, Jurassic, dan
Cretaceous. Evolusionis menamakan tiga lapisan tanah tersebut dengan nama zaman
Mesozoic. Itulah zaman yang mereka berikan untuk zaman dinosaurus. Menurut
mereka makhluk-makhluk ini punah pada akhir zaman Mesozoik (Cretaceous). Teori
evolusi mengajarkan bahwa dinosaurus sudah punah kira-kira 65 juta tahun sebelum
manusia mulai berevolusi.
Pandangan dari teori evolusi berbeda dari para
ilmuwan yang percaya pada teori penciptaan. Ilmuwan yang percaya pada teori
penciptaan tersebut berpendapat bahwa dinosaurus tidak punah 65 juta tahun yang
lalu namun hidup bersama-sama dengan manusia. Dinosaurus diciptakan oleh Tuhan
dan bukan melalui evolusi reptil.
Sejarah Penemuan Dinosaurus
Tulang-tulang mereka sangat besar ketika
ditemukan tahun 1677 oleh Dr. Robert Plot. Tulang-tulang itu dikira adalah
tulang gajah raksasa. Nama pertama yang diberikan kepada binatang ini adalah
Scrotum humanum. Hal ini terjadi 2 abad sebelum nama “dinosaurus”
dimunculkan.
Pada 1822, Mary Anne Mantell berjalan-jalan di
sebuah jalan raya di Sussex. Berdasarkan tradisi, ia menemukan sebuah tulang
yang berkilau ditimpah sinar matahari, dan membawa pulang tulang tersebut untuk
ditunjukkan kepada suaminya Dr. Gideon Mantell, dokter Inggris dan pemburu fosil
amatir. Dr Mantell mengumumkan bahwa tulang tersebut mempunyai sebuah gigi yang
lebih besar dari reptil modern.
Ia menyimpulkan bahwa tulang ini adalah tulang
reptil pemakan tumbuhan yang sudah punah dengan gigi seperti seekor iguana. Pada
tahun 1825, Dr Mantell menamakan fosil tersebut Iguanodon (gigi iguana). Dr.
Mantelllah yang mempopulerkan jaman reptil-reptil. Tahun 1841 anatomis dan
paleontologis Inggris, Sir Richard Owen, yang secara kebetulan adalah lawan
terkuat Charles Darwin, menemukan kata “dinosaurus”. Secara teknis, dinosaurus
menunjuk pada makhluk raksasa yang menyerupai reptil yang hidup di darat bukan
di air. Kata ini berarti “kadal yang mengerikan”. Tulang rahang Tyrannosaurus
rex, panjang 6 kaki dengan gigi 6 inchi panjangnya, tentunya cocok dengan nama
“kadal yang mengerikan”.
Dinosaurus Diciptakan atau Berevolusi
?
Sejak penemuan Dr. Mantell, fosil-fosil
dinosaurus telah ditemukan di beberapa benua di dunia, dari jauh ke utara
seperti Alaska dan jauh ke selatan seperti Antartika. Dinosaurus itu ada dalam
berbagai ukuran, bentuk, dan jenis. Fosil-fosil dinosaurus merupakan studi kasus
yang menarik untuk membuktikan penciptaan atau teori evolusi. Ada berbagai jenis
dinosaurus. Beberapa berukuran kecil seperti ayam dan yang lain ada yang
berukuran sangat besar sehingga beratnya kira-kira 8 ton.
Banyak dari antara dinosaurus tersebut
mempunyai struktur tulang yang lain dari biasanya. Karena itu, jika dinosaurus
berevolusi dari sekitar 230 juta tahun yang lalu, dimulai dari sejenis reptil
(menurut kepercayaan evolusionis), maka harus ada ribuan makhluk perantara.
Selama jangka waktu tersebut, jutaan dinosaurus hidup dan mati. Kalau teori
evolusi benar, museum-museum dapat menampilkan ribuan bentuk transisi
reptil–dinosaurus yang tak dapat dibantah. Jika penciptaan benar, setiap jenis
dinosaurus muncul dalam bentuk yang sudah jadi dari sejak permulaan dicipta,
tidak ada jenis fosil perantara yang mengisyaratkan bahwa dinosaurus ini
berevolusi dari seekor nenek moyangnya.
Fosil-fosil dinosaurus menunjukkan dengan
sangat jelas bahwa tiap satu jenis dinosaurus yang ditemukan sudah dalam bentuk
utuh, tidak ada bukti bahwa binatang ini berevolusi dari jenis makhluk
sebelumnya.
Brontosaurus, kesalahan rekonstruksi
Kalau kita mengunjungi musim kelas dunia, kita
akan menemukan banyak sekali bukti mengenai dinosaurus. Tulang-tulang dan
tengkorak telah digali dari bumi dan semuanya menunjukkan adanya makhluk hidup
yang sangat besar yang pernah hidup di bumi. Tetapi ketika tulang-tulang itu
disusun, ilmuwan tidak selalu membuat rekonstruksi yang akurat. Setiap orang
telah mendengar atau melihat gambar Brontosaurus dengan lehernya yang panjang,
tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa Brontosaurus itu adalah sebuah
kesalahan. Ilmuwan-ilmuwan menemukan bahwa mereka telah menaruh fosil kepala
yang salah pada fosil badan yang salah pula.
Dua peneliti dari Institut Carnegie telah
membuktikan bahwa tulang-tulang Brontosaurus di 5 museum utama, termasuk di
museum Carnegie sendiri, telah menaruh kepala yang salah. Kedua orang itu, pada
tahun 1979, telah memberitahukan media cetak bahwa deskripsi yang diberikan oleh
Dr. O.C. Marsh, ahli fosil yang terkenal dari Yale, berdasarkan data tulang
kepala yang salah.
Dalam artikel “Scientist Claim Brontosaurus
Given Wrong Head” (Pittsburgh: Associated Press, October 10, 1979), Berman
menjelaskan bahwa Marsh sebenarnya mengunakan tulang kepala yang ditemukan 3
atau 4 mil jauhnya dari tulang badannya. Tetapi tidak ada orang yang
mengetahuinya. Marsh tidak memberitahukan hal ini dalam artikelnya. Tidak ada
bukti bahwa tulang kepala ini ada hubungannya dengan Brontosaurus. Anda dapat
mencek hal ini dalam Marsh’s Dinosaurus yang ditulis John H. Ostrom dan John S.
McIntosh (New Have, Connecticut: Yale University Press, 1966), halaman
244.
Kemudian setelah diberikan kepala yang baru
pada Brontosaurus maka makhluk itu lebih menyerupai Diplodocus. Kepala yang
salah itu sebenarnya milik dinosaurus yang telah ditemukan sebelumnya yaitu
Apatosaurus. Kesimpulannya adalah Brontosaurus tidak pernah ada. Karena alasan
itu maka Brontosaurus tidak disebut dalam The New Dinosaur Dictionary karangan
Donald. F. Glut (Citadel Press, Secaucus, New Jersey, 1982).
Rekonstruksi Dinosaurus
Sangat penting untuk diketahui bahwa pada saat
ilmuwan mengali sejumlah tulang-tulang, mereka tidak menemukan tulang tersebut
beserta dagingnya. Walaupun mereka menemukan semua tulang-tulangnya secara
lengkap (dan biasanya lebih sering ditemukan hanya beberapa bagian saja), mereka
hanya mempunyai data 40 persen untuk menjelaskan bagaimana rupa makhluk
tersebut.
Tulang-tulang itu tidak menceritakan bagaimana
warna binatang itu atau apa yang ia makan. Sedikit sekali bukti fosil mengenai
makanan dinosaurus. Tetapi Komsognatus, Barioniks, dan Hadrosaurus merupakan
pengecualian karena isi perutnya ada yang ditemukan dalam bentuk fosil yang
masih utuh. Bukti bahwa Deinonikhus memangsa Tenontosaurus juga ditemukan.
Makanan kebanyakan dinosaurus hanya dapat diduga-duga saja berdasarkan data yang
didapat oleh para peneliti dari gigi dinosaurus yang telah menjadi fosil.
Gigi-gigi tajam yang dimiliki hanya menjelaskan
bagaimana ia merobek makanannya tetapi bukan makanan apa yang dirobeknya. Ketika
merekonstruksi dinosaurus yang besar dari sisa-sisa tulang, ilmuwan membuat
berbagai asumsi. Seperti, beberapa pernyataaan mengenai apa yang dinosaurus
lakukan atau di mana mereka tinggal adalah penuh dengan dugaan-dugaan belaka.
Dalam film The Lost World dibicarakan mengenai tingkah laku Dinosaurus. Makhluk
liar hasil cloning ini bisa mencium bau asap rokok dari jarak beberapa mil,
punya intelegensi yang tinggi, menjaga dan memelihara bayinya, bisa balas
dendam, dsb. Tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang bisa diketahui dari fosil
tulang belulang dinosaurus.
Asteroid Pembunuh Dinosaurus
Sampai saat ini, astronom telah mengetahui
lebih dari 40 keluarga asteroid, pecahan dari tubuh yang lebih besar, dan
menghitung kapan ledakan itu terjadi. Namun, mereka belum berhasil menemukan
asteroid mana yang bertanggung jawab atas kepunahan besar tersebut.
Dinosaurus, baik besar maupun kecil, pernah
menguasai bumi sedikitnya 120 juta tahun sampai periode Cretaceous. Kemudian
mereka menghilang dalam beberapa ribu tahun, sesuai dengan bukti fosil, ketika
periode Tertiary dimulai sekitar 65 juta tahun lalu.
Menghilangnya dinosaurus adalah misteri sampai
30 tahun lalu, yakni ketika Walter Alvarez, ahli geologi di University of
California-Berkeley, dan ayahnya, Luis, menemukan penyebabnya. Mereka menyatakan
sebuah obyek tak dikenal dari antariksa menghantam bumi dan menimbulkan kawah
besar di kerak bumi di pesisir Yucatan, Meksiko, dan menyebarkan pecahannya
dalam bentuk unsur langka yang disebut iridium.
Teori ini amat kontroversial. Tapi seiring
dengan bergulirnya waktu, mulai mendulang dukungan. Penemuan kawah besar yang
disebut Chicxulub dekat Yucatan Peninsula, ditambah iridium dan pecahan mirip
kaca ribuan kilometer di sekeliling kawah itu, memperkuat ide itu.
Bukti yang mendukung teori tersebut bertambah
dengan penemuan David Nesvorny dan rekannya dari Southwest Research Institute di
Bouklder, Colorado, Amerika Serikat. Pada awal tahun ini, mereka berhasil
mengidentifikasi kelompok baru yang mereka namakan keluarga Baptistina, sesuai
dengan nama asteroid terbesar kelompok itu, yang besarnya mencapai 40 kilometer.
Asteroid pembunuh dinosaurus ada kemungkinan adalah anggota yang hilang dari
keluarga ini, yang terbentuk akibat tumbukan di bagian dalam sabuk asteroid itu
pada 160 juta tahun lampau.
Tim Nesvorny sudah memperhitungkan bahwa
asteroid sebesar 10 kilometer itu telah bertubrukan dengan bumi. Asteroid
tersebut adalah satu dari 300 pecahan batu induk yang aslinya mencapai 170
kilometer. Pecahan lainnya kemungkinan besar menabrak Venus dan bertanggung
jawab atas terbentuknya formasi Tycho, kawah termuda di bulan.
Komposisi Baptistina ini juga cocok dengan
pecahan yang ditemukan di bumi. Para ilmuwan itu juga menghitung kemungkinan
adanya asteroid lain yang menabrak bumi kurang dari 10 persen.
Tabrakan punahkan dinosaurus
Sebuah penelitian terbaru menyebutkan tabrakan
massal di angkasa 160 juta tahun lalu menyebabkan kepunahan dinosaurus. Tumbukan
asteroid menyebabkan reruntuhan beterbangan di Sistem Tatasurya termasuk
gumpalan besar yang menghantam Bumi dan kemudian menyapu dinosaurus.
Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Ceko
percaya pecahan-pecahan lainnya menabrak Bulan, Venus dan Mars dan dampak
pukulan itu kemudian menciptakan lubang-lubang. Penelitian yang dilakukan
berdasarkan model di komputer ini dimuat di jurnal Nature.
“Kami yakin ada hubungan langsung antara
peristiwa tumbukan ini, hujan asteroid yang dihasilkan, dan dampak pukulan keras
yang terjadi 65 juta tahun lalu yang diperkirakan menyebabkan dinosaurus punah,”
kata Dr Bill Bottke dari Southwest Research Institute, Boulder, Colorado,
Amerika Serikat.
Sejumlah penelitian sebelumnya membahas hal
yang tampaknya merupakan peningkatan serangan asteroid terhadap Bumi selama
100-200 juta tahun terakhir, sekitar dua kali lipat dari norma jangka
panjang.
Dr Bottke dan kawan-kawan berusaha membuktikan
bahwa peningkatan ini kemungkinan dipicu oleh gangguan besar dari batu dengan
lebar 170 kilometer di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter sekitar 160 juta
tahun lalu.
Sekian informasi yang telah saya rangkum dari
beberapa sumber, mudah-mudahan artikel mengenai Menelusuri Sejarah Dinosaurus
dan Kepunahannya ini dapat membuka cakrawala dan menambah pengetahuan kita
mengenai Dinosaurus. Bersyukurlah Dinosaurus itu tidak hidup di zaman kita, jika
sampai sekarang Dinosaurus itu masih ada, matilah kita..hahaha
Referensi:
http://blog-artikel-menarik.blogspot.com/2008/05/sejarah-dinosaurus-dan-kepunahannya.html
http://dwikymargipratomo.blogspot.com/2013/03/sejarah-dinosaurus-di-bumi.html
0 Komentar untuk "Menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya"