Allah juga merahasiakan itu sebagai ujian agar diketahui siapakah yang sungguh-sungguh didalam mencarinya dan siapa yang bermalas-malasan dan meremehkannya. Karena orang yang berkeinginan mendapatkan sesuatu maka dia pasti akan bersungguh-sungguh untuk memperolehnya, tanpa mempedulikan rasa letih dalam rangka menempuh jalan untuk mencapainya.
Lailatul Qadar tidak terjadi pada malam tertentu secara khusus dalam setiap tahunnya, namun berubah-ubah atau berpindah-pindah. Mungkin pada suatu tahun terjadi pada malam dua puluh tujuh dan pada tahun yang lain terjadi pada malam dua puluh lima, dan demikian seterusnya sesuai dengan kehendak Allah Subhannahu wa Ta’ala dan hikmah-Nya. Ini ditunjukkan dalam sebuah sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, “Carilah ia pada sembilan terakhir, atau tujuh terakhir, atau lima terakhir.” (HR. Bukhari).
Lailatul Qadar ada pada sepuluh akhir Ramadhan, berdasarkan sabda Nabi saw, “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam akhir pada bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari Muslim)
Dan kemungkinan terjadi pada malam-malam yang ganjil lebih besar daripada malam-malam yang genap, berdasarkan sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, “Carilah Lailatul Qadar itu pada malam yang ganjil pada sepuluh akhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Semoga Allah Subhannahu wa Ta’ala sehatkan kita, sehingga mudah untuk meraih semua Kemuliaan Lailatul Qadar, sebuah kesempatan tahunan di bulan Ramadhan yang mulia, semoga Allah mengijabah doa kita, menerima amal ibadah dan memaafkan segala kekurangan pada kita sebagai hamba-Nya yang lemah, dan semoga diampuni dosa dan kesalahan kita yang telah lalu. Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
0 Komentar untuk "Lailatul Qadar, Malam Mulia Yang Dirahasiakan"